JENIS RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA
Dosen Pengampu:
M. Bayu Firmansyah S.S, M.Pd.
Disusun oleh:
Puji Ayu S (16188201043)
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No.27-29 Pasuruan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tahun Akademik 2018/2019
Reliabilitas merupakan kriteria ukuran apakah suatu
alat ukur dapat mengukur secara konsisten sesuatu yang akan diukur dari waktu
ke waktu. Dengan demikian, reliabilitas merujuk pada derajat keajekan (consistency)
alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Reliabilitas dipengaruhi
oleh kesalahan acak, yaitu faktor-faktor yang akan menyebabkan perbedaan skor
dalam pengunaan alat pengukur secara berulang-ulang. Kesalahan acak timbul dari
beberapa sumber. Kesalahan itu mungkin melekat (inheren) dalam alat itu
sendiri, atau mungkin melekat dalam pelaksanaan penggunaan alat ukur tersebut.
Reliabilitas diartikan dengan keajegan bila tes tersebut
diujikan berkali-kali hasilnya relatif sama, artinya hasil ters pertama dengan
tes berikutnya dikorelasikan terhadap hasil korelasi yang signifikan. Di
samping itu dapat diketahui dengan jalan menggunakan dobel tes, artinya disusun
dua buah tes yang paralel, kemudian keduanya diujikan dan hasilnya
dikorelasikan. Bila kedua hasil tersebut menunjukkan korelasi positif dan
signifikan, maka tes tersebut memiliki keajegan. Reliatibilitas memiliki dua
macam pengujian, yakni uji reliabilitas ekternal dan internal.
Jenis Uji Reliabilitas
1.
Metode Ulang
Metode ini untuk menguji reliabilitas
alat ukur dengan jalan mengujikan alat ukur dua kali atau lebih, kemudian
hasilnya dikorelasikan. Tujuan uji reliabilitas ini untuk mengetahui koefisien
stabilitas alat ukur. Alat ukur tersebut memiliki keterandalan bilamana dipakai
untuk mengukur objek yang sama dalam waktu berbeda-beda hasilnya sama.
Langkah-langkah yang ditempuh
pada uji reliabilitas dengan metode ini adalah : (1) menyusun sebuah alat ukur
yang akan diukur reliabilitasnya, (2) mengujikan alat ukur yang tersusun
tersebut, (3) menghitung skor hasil alat ukur pertama, (4) mengujikan ulang
alat ukur yang tersusun tersebut, (5) menghitung skor hasil pengulangan, dan
(6) menghitung reliabilitas alat ukur tersebut dengan jalan mengoreksikan skor
alat ukur pertama dengan skor pengulangan dengan rumus korelasi Product
Moment Pearson.
2.
Metode Pengukuran Paralel
Metode ini dilakukan dengan
jalan menyusun dua buah alar ukur yang memiliki
kemiripan/kesamaan/paralel/ekuivalen, setelah kedua tersebut diujikan, kemudian
hasilnya dikorelasikan. Walaupun alat ukurnya terdiri dari dua macam, namun
hakikatnya isinya mengukur hal yang sama dan alat ukur ini keduanya juga sama.
Langkah-langkah yang ditempuh
dengan metode ini : (1) menyusun dua buah alat ukur yang ekuivalen, (2)
mengujikan kedua alat ukur tersebut dalam waktu yang bersamaan atau beriringan,
(3) memberikan skor hasil alat ukur yang telah diujikan, disusun dengan
memisahkan antara alat ukur A dan alat ukur Bm dan (4) mencari koefisien
stabilitas kedua alat ukur denan mencari korelasinya melalui rumus korelasi Product
Moment Pearson.
3.
Metode Belah Dua
Metode ini dilakukan dengan
jalan membelah alat ukur misalnya tes menjadi dua bagian dan skor kedua belahan
tersebut di korelasikan dengan rumus tertentu. Cara melakukan pembelahan hasil
tes tersebut dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu membelah antara skor
ganjil dengan skor genap, atau membelah antara belahan nomor atas dan nomor
bawah.
Langkag-langkah yang ditempuh
dengan metode ini : (1) menyusun sebuah tes yang jumlah nomornya genap, (2)
mengujikan tes tersebut, (3)menghitung skor tes masing-masing sampel, dengan
mengelompokkan menjadi skor ganjil genap atau skor atas bawah, (4) mencari
reliabilitas setengah tes menggunakan rumus Product Moment Pearson, (5)
mencari reliabilitas seluruh tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown
atau yang lain.
a.
Rumus Spearman-Brown
Setelah skor reliabilitas
setengah tes dikorelasikan dengan rumus Product Moment Pearson, selanjutnya
dihitung koefisien korelasi satu tes penuh dengan menggunakan rumus Spearman-Brown.
b.
Rumus Flanagan
Rumus ini digunakan untuk mencari
reliabilitas tes dengan jalan metode belah dua, tetapi tidak menggunakan jalan
korelasi Product Moment seperti rumus Spearman-Brown. Rumus ini menggunakan
masing-masing standar deviasi untuk masing-masing belahan dan pada skor total.
4.
Uji homogenitas
Untuk mengatasi tes yang tidak
bisa diuji dengan metode belah dua, maka dapat digunakan teknik-teknik untuk
mengukur homogenitas dengan pendekatan pengukuran inter-item dengan
memperhitungkan penyimpangan masing-masing butir item dengan menggunakan
rumus-rumus : (1) K-R 20, (2) K-R 21, (3) rumus Hoyt, dan (4) rumus Alpha.
Komentar
Posting Komentar