“PROSES BELAJAR BAHASA”
Dosen pembimbing :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Puji Ayu Sukmaningtyas
NIM : 16188201043
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan
2016-2017
A. Proses Pembelajaran Bahasa
Ketika seseorang mulai mempelajari bahasa pertama (B1) mereka hidup dan tinggal dalam lingkungan masyarakat penutur B1 tersebut, bahkan B1 tersebut digunakan sebagai penanda identitas sebagai anggota masyarakat tersebut. Namun sering kali kita belajar bahasa di sekolah melakukan kesalahan berbahasa. Bahkan ketika diuji dan dinilai, ada yang tidak lulus. Hal ini terjadi bukan saja untuk mempelajari B2 atau bahasa asing tetapi juga ketika mereka mempelajari B1. Banyak anak Indonesia yang diberi pelajaran B1 sebagai mata pelajaran muatan lokal, ternyata banyak yang tidak mahir. Berbeda dengan dengan bahasa kedua ayau bahasa asing yang proses penguasaannya lebih sering dikaitkan dengan situasi formal (sekolah). Dan kedua situasi tersebut dipandang sebagai dua dunia yang sanggat berbeda.
- Proses Belajar Bahasa Model Khrashen
Krhrasen
mengemukakan 5 teori penting yang selanjutnya dijadikan dasar oleh peneliti
lain.
1)
Hipotesis pemerolehan dan
belajar bahasa (the acquitition-and
learning hyphotesis) menyatakan bahwa seseorang menguasai bahasa dalam ambang sadar.
2)
Hipotesis urutan alamiah (the natural order hyphotesis) menyatakan bahwa kemampuan
berbahsa seseorang itu berjenjang dan universal.
3)
Hipotesis monitor (the monitor hyphotesis) menyatakan bahwa bahasa yang
dipelajari secara sadar hanya berfungsi sebagai monitor atau editor.
4)
Hipotesis masukan (the input hyphotesis) menyatakan bahwa kemampuan
berbahasa seseorang bergantung pada masukannya.
5) Hipotesis filter afektif (the
affective filter hypothesis) menyatakan bahwa semakin sukar saringan afektifnya maka akan semakin sukar
memahami B2.
Perbedaan proses belajar bahasa pada orang
dewasa dan anak-anak
Proses Belajar
Pada Anak
|
Proses Belajar Bahasa Pada Orang Dewasa
|
Terjadi
pada saat menguasai B1
Proses
terjadi secara ambang sadar
Komunikasi
terjadi secara alamiah
|
Terjadi
pada saat menguasai B2 atau BA
Proses
penguasaan bahasa secara sadar
Proses
melalui kesadaran
|
Keberhasilan
belajar bahasa tidak mungkin dihindari
Pembelajar
tidak dapat menyebut aturan tata bahasa
Tidak
diperkuat oleh pengajaran
|
Kemampuan
yang dimiliki merupakan hasil dari pengajaran
Memahami
tata bahasa
Diperkuat
oleh pengajaran
|
Diatur
oleh strategi universal
|
Dilakukan
oleh fikiran sesuai perkembangannya
|
- Proses Belajar Bahasa Model Bialystok
Proses belajar
bahasa model Bialystok diorganisasikan dalam 3 (tiga) tataran, yaitu input,
knowledge, dan output.
a)
Tataran input berupa pengalaman
berbahasa pembelajar yang telah dipajan (expouser) melaluibelajar membaca dan
belajar berbicara.
b)
Tataran knowledge berupa cara
penyimpanan informasi.
c)
Tataran output bahasa adalah
gambaran pemahaman dan pengungkapan bahasa.
Istilah stevikcs untuk menggambarkan proses penguasaan bahasa digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut diagram lovertove machine (mesin tenaga). Diagram penguasaan bahasa yang digambarkan oleh stevikcs menggambarkan ciri-ciri sebagai berikut:
1)
Hasil belajar disimpan dalam
gudang pemerolehan
2)
Belajar bahasa bisa menjadi
bahan output
3)
Peranan dan fungsi pemerolehan
dan belajar tidak terlalu pisah secara ketat.
4)
Faktor afeksi menjadi rheostat
(potensiometer) yang bisa membuat pembelajar sensitif terhadap sistem yang
diperoleh.
Komentar
Posting Komentar